Pj Gubernur Apresiasi Pameran Temporer Museum NTB
Pj Gubernur Apresiasi Pameran Temporer Museum NTB
Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hassanudin, S.IP., M.M secara resmi membuka Pameran Temporer yang diselenggarakan oleh Museum negeri NTB dalam rangka memperingati HUT NTB ke-66 sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai budaya dan mengurangi limbah plastik, Jumat (13/12/24).
Pameran bertajuk 'Eksistensi dan Nilai Budaya Alat Rumah Tangga Masyarakat NTB' memapilkan 110 koleksi yang terdiri 6 sub tema yang menggambarkan kearifan lokal yang sarat nilai keberlanjutan dan relevan di tengah isu lingkungan saat ini.
Berbagai koleksi seperti ponjol (tempat nasi dari anyaman bambu), talenan kayu (alas untuk mengiris bumbu), kemek (alat memasak dari tanah liat), ceraken (tempat bumbu dapur), rembagan tempani (cetakan jajan tempani) dipamerkan untuk menunjukkan bagaimana masyarakat NTB di masa lalu memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di lingkungan sekitar.
Semua alat ini tidak hanya fungsional tetapi juga sepenuhnya ramah lingkungan, dengan jejak karbon yang sangat rendah dibandingkan produk modern berbahan plastik atau logam.
Pada kesempatan ini Pj Gubernur NTB, Dr. Hassanudin, S.IP., M.M menyampaikan bahwa Pameran yang diselenggarakan oleh Museum Negeri NTB ini menjadi auto kritik penggunaan plastik sebagai sampah rumah tangga.
Berdasarkan data environmental scienceand Technologi pada April 2024 Indonesia menjadi penghirup microplastic terbesar di dunia dengan jumlah 15 gram per bulan.
Micro plastik ini berasal dari penggunaan bahan bahan plastic dalam kehidupan manusia diantaranya adalah pengguanaan plastik dalam peralatan rumah tangga.
"Pameran ini menjadi sangat penting karena melalui pameran ini kita bisa menyelipkan pesan terkait pentingnya gerakan zero waste. Ini bagus sekali. Gerakan ini sebenarnya ndak boleh berhenti", ujarnya.
Dirinya juga mengatakan pameran ini bisa mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah plastik melalui penggunaan alat rumah tangga yang lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali, seperti produk berbahan dasar alami, alat multifungsi, dan produk tanpa kemasan plastik.
"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap tindakan kecil dalam mengurangi sampah plastik akan memberi dampak besar terhadap keberlanjutan lingkungan, baik di NTB maupun di seluruh dunia", katanya.
Dengan begitu pameran ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan edukasi tentang alternatif alat rumah tangga yang lebih ramah lingkungan, serta menggerakkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan produk rumah tangga yang dapat mengurangi ketergantungan pada plastik.
"Melalui pameran ini saya mengajak semua untuk berkomitmen lebih dalam menciptakan NTB yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan", tutupnya.
Semntara itu, Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, S.H., M.H menyampaikan bahwa pameran temporer ini berisikan tentang evolusi alat rumah tangga tradisonal masyarakat NTB sejak pra sejarah hingga gerabah yang berfokus pada konsep ramah lingkungan.
"Setiap alat rumah tangga tradisional yang kami tampilkan bukan hanya sekedar benda, tetapi dibalik kekayaan budaya ini ada pesan lingkungan yang kami sampaikan", ucapnya.
Dirinya mengatakan bahwa di tengah dominasi plastik dalam kehidupan sehari-hari, pameran ini menjadi ajakan untuk merenungkan kembali dampak lingkungan dari penggunaan plastik yang berlebihan.
Oleh karena itu, sambungnya, melalui enam sub-tema yang disajikan dalam pameran ini, pihaknya berharap dapat mengedukasi dan menginspirasi seluruh pengunjung untuk menghargai budaya sekaligus menjaga lingkungan.
"Melalui pameran ini, kami ingin mengangkat kekayaan budaya yang dimiliki tiga suku asli NTB yaitu, Sasak, Samawa, dan Mbojo yang mencerminkan identitas budaya masyarakat kita bersifat ramah lingkungan", katanya.
Turut hadir dalam pembukaan pameran ini, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTB Drs. H. Fathurrahma, M.Si, Kadis Dikbud NTB Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd, Kadis Pariwisata NTB, Jamaluddi, S. Sos, M.T, Kadis Bapenda NTB, Hj. Eva Dewiyani, serta pejabat terkait lingkup Pemprov NTB, dan Budayawan NTB.
